yang selaku salah satu tumbuhan musiman, dalam budidaya jagung kebanyakan atas membereskan satu abad hidupnya dalam kurun durasi ialah sekeliling 80 sampai 150 hari. yang dalam kata “seumur jagung” yang dalam keadaan ini kebanyakan melukiskan baya rata-rata jagung yang berkisar 3 sampai 4 bulan.
uraian ciri-ciri tumbuhan jagung dalam biologi
sekeliling catok pertama dari abad hidupnya adalah langkah kemajuan vegetatif serta catok kedua buat langkah reproduktif, beberapa jagung adalah tumbuhan hari cepak yang pembungaannya berlangsung bila memperoleh iluminasi di bawah jauh iluminasi baskara definit, yang kebanyakan sekeliling 12, 5 jam.
ciri-ciri tumbuhan jagung
buat tinggi tumbuhan jagung amat bervariasi yang rata-rata dalam budidaya bisa mendekati sekeliling 2, 0 sampai 2, 5 meter, walaupun terdapat kultivar yang bisa mendekati tinggi sekeliling 12 meter pada kawasan tumbuh definit. tinggi tumbuhan jagung lazim diukur dari dasaran tanah hingga buku teratar sebelum deretan bunga laki-kaki. buat anak cabang batang jagung bertebu-tebu atas setiap buku kurang lebih sekeliling 20 centimeter.
dari buku melekatlah petiolus dauh yang melekap anak cabang batang, patera jagung enggak ada anak cabang. yang carik patera kebanyakan ada bidang jebab belantara sekeliling 9 centimeter serta jauh mendekati sekeliling 120 centimeter. selaku badan belukar monokotil jagung ada yang-yang bulu yang bisa mendekati daya hingga 80 centimeter walaupun sebagaian besar terletak pada edaran 20 centimeter. tumbuhan yang telah cukup berumur bakal menimbulkan yang-yang adventif dari buku-buku batang komponen bawah yang mendukung memapah tegaknya tumbuhan.
pada batang jagung berdiri serta sederhana kelihatan, yang ada mutan yang batangnya enggak tumbuh cepat sehingga tumbuhan berupa roset. batangnya bertebu-tebu, buku terbungkus petiolus patera yang tampak dari buku. pada batang jagung cukup kokoh akan tetapi enggak melimpah berisi barang kusen “lignin”.
pada patera jagung adalah patera yang sempurna yang ada petiolus anak cabang serta carik patera. yang bentuknya membujur antara petiolus serta anak cabang patera ada lidah-lidah “ligula”. tulang patera paralel atas bunda tulang patera.
buat dasaran patera terdapat yang lecat serta terdapat yang berbulu, stoma pada patera jagung berupa barbel. tiap stoma dikelilingi sel-sel gelimir berupa baling-baling. bentuk ini berfungsi esensial dalam respon tumbuhan dalam meladeni kekurangan air pada sel-sel patera. bila tumbuhan mendapati kekeringan, sel-sel baling-baling bakal berkerut, mengisolasi bolongan stomata serta membikin patera melempit ke bawah sehingga mengecilkan transpirasi.
lapisan bunga jagung adalah diklin ialah ada bunga laki-kaki serta bunga awewe yang terpisah dalam satu tumbuhan “berumah satu alias monoecious”. bunga jagung terlenggek beragam dimana bunga laki-kaki terlenggek dalam wujud rangkaian sebaliknya awewe dalam wujud tongkol. pada jagung kucup bunga “floret” terlenggek dobel yang dibatasi oleh sebandung glumae.
deretan bunga laki-kaki tumbuh di komponen klimaks tumbuhan, yang dimana abuk sarinya beragam kuning serta berbau harum yang eksklusif. sementara itu, bunga awewe terlenggek dalam tongkol dimana anak cabang tongko; tumbuh dari buku diantara batang serta petiolus patera.
pada biasanya satu tumbuhan jagung cuma bisa membuahkan satu tongkol fertil yang ada puluhan hingga ratausan bunga awewe. sebagian kultivar ulung bisa membuahkan lebih dari satu tongkol fertil serta dikenal selaku jagung prolifik. bunga laki-kaki jagung berat sedia buat pembenihan 2 sampai 5 hari lebih awal dari pada bunga bertinanya “protandri”.
demikianlah dialog hal uraian ciri-ciri tumbuhan jagung dalam biologi hendaknya atas adanya keterangan itu bisa meluas anggapan serta wawasan kamu segala, dapat kasih melimpah berdasarkan kunjungannya. ?? ?? ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar